Friday, August 15, 2014

Wajik


Ketika saya menerima pesanan dari mba Zalki Ayu untuk acara lamarannya, ada satu tantangan baru buat saya. Setelah semua pesanan dicatat, pesanan terakhir beliau adalah WAJIK. Nlah, saya belum pernah membuat wajik. Terakhir makan wajikpun mungkin sewaktu di SD dulu. Seperti biasa, saya meng "IYA" kan pesanan ini. 

Saat itu saya sedang cuti dilebaran dirumah orang tua. Saya diskusi dengan umi saya bagaimana membuat wajik. Umi jelaskan bagaimana caranya. Sesampai di Jakarta, saya browsing bahan dan cara membuatnya. ternyata mudah sekali.

Hari itu, saya demam. Si Mba belum pulang dari Kampung. 7 pesanan saya kerjakan sendiri tanpa bantuan. Alhamdulillah...walau ada kendala semua bisa terlewati.

Karena ga tau cara bikin wajik, saya ikutin resep yang saya dapatkan. Saya lupa sumbernya. Ternyata ukuran dengan beras ketan 500gr itu sedikit sekali. Akhirnya saya buat untuk kedua kalinya. Daaan...warnanya berbeda. Sepertinya pengaruh dari Gula Merah yang saya pakai. Hmm..tapi bagus...hasil warnanya menarik hahaha.

Penasaran dengan wajik, saya googling, makanan seperti apa sih Wajik ini. 

WAJIK is a traditional sweet dish made of steamed sticky glutinous rice, flavoured with palm sugar, coconut milk and a few knotted pandan leaves.

The Indonesians call it wajik ketan and it can be found in most traditional markets. Ketan means glutinous rice in Indonesia. The Javanese regard wajik as a symbol of harmony. So whenever there is a wedding, wajik is the main snack.

In the Philippines, there is a dessert called biko, which is quite similar to wajik but uses additional ingredients such as ground peanuts and condensed milk. Biko is often cooked in an oven.

The word wajik is derived from the snack’s diamond-shape, hence the name potong wajik. Though wajik is equally popular among Malays and Indians, its origins can be traced to Indonesia.

Menarik!!

Fakta lain tentang wajik yang saya baca di salah satu Instagram **lupa instagramnya siapa

Makanan tradisional yang biasa diberikan untuk seserahan adalah makanan yang terbuat dari beras ketan seperti wajik, jenang, kue lapis atau jadah. Maknanya adalah agar cinta kedua calon pengantin selalu lengket sepanjang masa. Sebagaimana beras ketan yang setelah dimasak akan menjadi lengket.

Done...itulah cerita dibalik wajik. Semoga bermanfaat.

0 komentar:

Post a Comment

Thanks komennya yah :)

Insert your email address to receive updates of Ranggachocho:

Delivered by FeedBurner

 
Ranggachoco Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template